No Prestasi: 676
Perusahaan Biotech yang Bergerak di Bidang E-Cigarette Pertama di Indonesia yang Memiliki dan Menggunakan Standard Perusahaan Farmasi Kelas A, Sejak Tahun 2019
No Prestasi: 677
Perusahaan Biotech yang Bergerak di Bidang E-Cigarette Pertama yang Memiliki Berbagai Paten yang Telah di Setujui di Indonesia, China, USA, dan Eropa Sejak Tahun 2019
No Prestasi: 678
Perusahaan Biotech Indonesia Pertama yang Menemukan dan Memproduksi Nicotine Salt, Sejak Tahun 2019
No Prestasi: 679
Perusahaan Biotech Indonesia Pertama yang Menciptakan e-liquid Herbal (Non-Nicotine) Untuk Kesehatan yang Bisa Dikonsumsi Melalui Sistem Penguapan (Vaporizer), Sejak Tahun 2019
REKORIS :
- PT. PUFF SAINS LAB ( PSL )
No Prestasi: 676
Distributor Perusahaan Biotech yang Bergerak di Bidang E-Cigarette Pertama di Indonesia yang Memiliki dan Menggunakan Standard Perusahaan Farmasi Kelas A, Sejak Tahun 2019
No Prestasi: 677
Distributor Perusahaan Biotech yang Bergerak di Bidang E-Cigarette Pertama yang Memiliki Berbagai Paten yang Telah di Setujui di Indonesia, China, USA, dan Eropa Sejak Tahun 2019
No Prestasi: 678
Distributor Perusahaan Biotech Indonesia Pertama yang Menemukan dan Memproduksi
Nicotine Salt, Sejak Tahun 2019
No Prestasi: 679
Distributor Perusahaan Biotech Indonesia Pertama yang Menciptakan e-liquid Herbal (Non-Nicotine) Untuk Kesehatan yang Bisa Dikonsumsi Melalui Sistem Penguapan (Vaporizer), Sejak Tahun 2019
REKORIS :
- PT. MOVI VENTURA PRIMA
DESKRIPSI :
PT Puff Sains Lab (PSL) dan MOVI (Ministery of Vape Indonesia) berhasil mencatatkan rekor di Leprid (Lembaga Prestasi Indonesia Dunia), karena dinilai berhasil dalam penemuan dan inovasi-inovasi yang dilakukan oleh perusahaan Puff Sains Lab dan didukung distributor Movi untuk meningkatkan citra Indonesia di tingkat nasional maupun internasional. Kedua perusahaan ini juga berhasil mengembangkan jenis garam nikotin baru yang diberi nama NICSAL99+. Selain itu ada pula rekor yang diraih untuk
PUFF SAINS LAB ( PSL ) mendapatkan 4 penghargaan yaitu :
- Perusahaan Biotech yang bergerak di bidang e-cigarette pertama di Indonesia yang memiliki dan menggunakan standard perusahaan farmasi kelas A.
- Perusahaan Biotech yang bergerak di bidang e-cigarette pertama yang memiliki berbagai paten yang telah disetujui di Indonesia, China, USA, dan Eropa.
- Perusahaan Biotech Indonesia pertama yang menemukan dan memproduksi nicotine salt.
- Perusahaan Biotech Indonesia pertama yang menciptakan e-liquid herbal (non-nicotine) untuk kesehatan yang bisa dikonsumsi melalui sistem penguapan (vaporizer).
Sedangkan untuk PT. Movi Ventura Prima juga mendapatkan 4 penghargaan yaitu :
- Distributor Perusahaan Biotech yang Bergerak di Bidang E-Cigarette Pertama di Indonesia yang Memiliki dan Menggunakan Standard Perusahaan Farmasi Kelas A, Sejak Tahun 2019.
- Distributor Perusahaan Biotech yang Bergerak di Bidang E-Cigarette Pertama yang Memiliki Berbagai Paten yang Telah di Setujui di Indonesia, China, USA, dan Eropa Sejak Tahun 2019.
- Distributor Perusahaan Biotech Indonesia Pertama yang Menemukan dan Memproduksi Nicotine Salt, Sejak Tahun 2019.
- Distributor Perusahaan Biotech Indonesia Pertama yang Menciptakan e-liquid Herbal (Non-Nicotine) Untuk Kesehatan yang Bisa Dikonsumsi Melalui Sistem Penguapan (Vaporizer), Sejak Tahun 2019
Selain itu, setiap tahunnya perusahaan tersebut juga berhasil menyumbang Rp 700 miliar kepada negara. Adapun segmentasi industri rokok ini masih berada di kisaran 1 persen dari total perokok di Indonesia. Namun, kontribusi cukai dari 2018 hingga 2020 terus mengalami peningkatan. Melalui produk barunya itu, perusahaan ini mencoba melakukan campaign kepada perokok aktif di Indonesia untuk menerapkan pola rokok yang sehat. “Salah satunya melalui e-liquid herbal ini. Karena liquidnya berasal dari ekstraksi tembakau dan bahan obat seperti temulawak juga,” ujar Direktur PT Puff Sains Lab Tay Ferdinand. Tak hanya itu, kedua perusahaan ini telah melakukan riset selama 2 tahun melalui teknologi Low Pressure Low Temperature (LPLT) dan High Pressure Low Temperature (HPLT). “Di sini kami memang menggunakan tembakau. Dan produksinya masih 0,5 persen. Jadi belum menggunakan supley tembakau dari petani. Dan kami juga belum sebesar perusahaan rokok,” terangnya.
Lembaga Prestasi Indonesia Dunia ( LEPRID ) melalui Ketua Umum Bapak Paulus Pangka, SH menilai kedua perusahaan ini pantas untuk memperoleh penghargaan tersebut dengan kategori inventor. Karena untuk penemuan baru yaitu Nicotine salt, dan E-liquid Herbal.
Atas prestasinya Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (Leprid) mengapresiasikan dan mencatat sebagai rekor ke- 676, 677, 678, dan 679.