No Prestasi: 685
Insan Indonesia yang Menjabat Menteri Terbanyak, 4 Kementerian Menteri Pemuda dan Olahraga (1988 – 1993), Menteri Negara Perumahan Rakyat (1993 – 1998), Menteri Negara Perumahan dan Pemukiman (1998), dan Menteri Sekretaris Negara (1998 – 1999)
REKORIS :
Dr. Ir. AKBAR TANDJUNG
DESKRIPSI :
Akbar Tandjung menjadi salah satu politikus senior yang sangat terkenal di Indonesia. Banyak prestasi dan raihan penghargaan yang ia peroleh selama kariernya dibidang politik. Pria kelahiran Sibolga, Sumatera Utara, 14 Agustus 1945 ini merupakan anak ke 13 dari 16 bersaudara. Pendidikan nya semenjak SR sampai menginjak perguruan tinggi terbilang lancar tanpa ada halangan. Ia juga mulai aktif dalam organisasi sejak menempuh kuliah. Sejak kuliah, Akbar sudah terlibat aktif di organisasi kemahasiswaan. Akbar Tandjung bergabung dengan organisasi Himpunanan Mahasiswa Islam (HMI). Ia menduduki posisi tertinggi sebagai Ketua Umum PB HMI pada periode 1972-1974. Akbar juga aktif di Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI). Setelah KAMI bubar, akhirnya dibentuk Laskar Ampera Arief Rachman Hakim. Pada tahun 1973, ia juga ikut mendirikan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), bahkan ia menduduki posisi sebagai Ketua Umum DPP KNPI periode tahun 1978-1981. Karier politiknya, Akbar memilih bergabung dengan Partai Golkar, organisasi penguasa saat Orde Baru berkuasa. Dia mulai aktif pada tahun 1974-an. Akbar juga menjadi anggota DPR RI mewakil Provinsi Jawa Timur periode 1977 -1988. Setelah itu, dia diminta oleh Presiden Soeharto untuk menjadi menteri. Akbar Tandjung beberapa kali menjadi menteri. Dia dipercaya menjadi Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga (1988-1993), Menteri Negara Perumahan Rakyat (1993-1998), Menteri Negara Perumahan Rakyat dan Pemukiman (1998).
Saat rezim Orde Baru runtuh, dia ditunjuk oleh Presiden BJ. Habibie, yang menggantikan Soeharto, menjadi Menteri Sekretaris Negara, Kabinet Reformasi Pembangunan (1998-1999). Bersamaan lahirnya Era Reformasi, pemilu secara demokratis digelar pertama kalinya, Akbar berhasil membawa Partai Golkar selamat dari ancaman pembubaran dari rezim Reformasi dan berhasil ikut pemilu 1999. Akbar yang saat itu menjadi Ketua Umum DPP Partai Golkar terpilih sebagai anggota DPR sekaligus menjadi Ketua DPR RI periode 1999-2004. Setelah itu, Akbar memilih konsisten tetap di Partai Golkar, meskipun dia tidak terpilih kembali untuk periode 2004-2009 yang dimenangi Jusuf Kalla waktu itu. Pada periode berikutnya, ia menjadi Ketua Dewan Pembina Golkar saat kepemimpinan Aburizal Bakrie periode 2009-2014.
Atas prestasinya Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (Leprid) mengapresiasikan dan mencatat sebagai rekor ke 685