No Prestasi: 866
Pendidikan Pancasila Informal di Keluarga melalui Olahraga Lempar Pisau Kapak sebagai Pendidikan Pendahuluan Bela Negara selama 1 Tahun, 1 Januari – 31 Desember 2022
REKORIS :
- Inisiator, Pemrakarsa dan Pelaksana : Noorochmat Isdaryanto, S.S., M.Si.
- Pelaksana : Rana Abitha Noor
- Pendukung : Ika Rostika Ningrum, S.I.P.
- Zahra Edelweisshiyam Noor.
- Dr. Suprayogi, M.Pd.
- Haerudin, S.H., M.H.
- Jejaring Panca Mandala “Pusaka Pancasila Sak Lawase” Provinsi Jawa Tengah.
- KESBANGPOL PROVINSI JAWA TENGAH.
- KAGAMA JAWA TENGAH
DESKRIPSI :
Noorochmat Isdaryanto dan keluarga di Kota Semarang kembali menciptakan rekor dalam olahraga lempar kapak pisau. Kali ini rekor yang dicetak adalah : “Pendidikan Pancasila Informal di Keluarga melalui Olahraga Lempar Pisau Papak sebagai Pendidikan Pendahuluan Bela Negara selama Satu Tahun, 1 Januari-31 Desember 2022”. Rekor tersebut dicatat Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (Leprid) pada hari Sabtu, 19 Desember 2023 di Gedung Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah.
Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (LEPRID) memberikan Medali dan Piagam penghargaan kepada Noorochmat Isdaryanto selaku inisiator rekor. Penghargaan serupa juga diberikan kepada Rana Abitha Noor (pelaksana) dan para pendukung yakni: Eka Rostika Ningrum, Zahra Edelweishiyan Noor, Bapak Suprayogi, Bapak Haerudin, Jejaring Panca Mandala “Pusaka Pancasila Sak Lawase” Provinsi Jateng, Kesbangpol Provinsi Jateng,dan Kagama Jateng.
Noorochmat mengatakan rekor lempar pisau kapak ini diilhami oleh pendidikan Pancasila, terutama dilaksanakan di keluarga. “Jadi saya mencoba untuk mendidikkan nilai-nilai Pancasila, karena hobi keluarga kami adalah olahraga lempar kapak, sekarang tidak lagi cuma olahraga tapi olahraga ini sebagai sarana untuk menjabarkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari sekaligus sebagai bentuk pendidikan awal bela negara,” katanya.
Sementara Paulus Pangka mengatakan Lembaga Prestasi Indonesia Dunia memberikan penghargaan kepada keluarga besar pak Nur yang telah melakukan sesuatu yang sangat luar biasa untuk membumikan Pancasila. Tidak hanya biasanya dalam di dalam kampus, sekolah-sekolah, kemudian ruangan-ruangan tertutup, tetapi beliau menyatukan atau kolaborasi dengan hobi-hobi keluarga mereka, kata Paulus.
Link Berita :